DI BALIK JENDELA, WAJAHMU(kah?), Puisi DG Kumarsana
Di balik kaca jendela, wajahmu
merah dadu bersemu bak kisah percintaan Romeo dan Juliet yang frustasi
mengatakan, cinta kita tak sampai hanya berbatas pagar reyot
dan hanya angin yang menyampaikan kabar
tidak, kau mengelak dan menolak
cinta kita ibarat sampek ingtay yang berburu bulan dalam percintaan tak sampai
serta menjadi kupu kupu yang mengisap asmara tak karuan
itu yang kau katakan dengan senyum mengembang menjanjikan
ah, engkau keliru dik,
Mari kita ciptakan cinta kasih asmara tidak seperti dalam novel percintaan, drama asmara
ataupun roman picisan yang membuat ikut-ikutan patah hati
serta tokohnya sengsara demikian menyayat mengakhiri kisahnya dalam airmata
di balik jendela, wajahmu menatap bayang bayang bulan yang memancar menembus malam
menjanjikan keanehan : janganlah menjadi Romeo, janganlah menjadi Sampek
jadilah bulan yang cahayanya memagari hatiku ketika tidak ada hati yang mau nangkring kemari
wahai, aku suka maumu
tahukah itu:
diam diam
sepanjang malam aku memasuki jendela hatimu bersama cahaya yang
menyelusup dalam kegilaan,
menyusun mimpi mimpimu yang akan aku terka
engkau berteriak kaget
“bukan itu mauku!?”
aku tercengang
kupikir engkau sepasang Juliet dan Engtay yang diam-diam lesbi tak seronok
ah, hanya menduga
itupun dalam mimpimu tak jelas
0 Response to "DI BALIK JENDELA, WAJAHMU(kah?)"
Post a Comment
Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.