Aku dan Puisiku
Aku dan Puisiku ketika pagi
Melukiskan siang di sudut mentari
Ketika sepasang kaki berpijak pada punggung bumi
Melangkah? ataukah hanya diam saja?
Aku dan Puisiku ketika siang
Menceritakan buah manis atau gamang
Pada rerumput kering di tepian ladang
Hingga sang surya menguning lalu hilang
Aku dan Puisiku ketika sore
Tergolek di sulaman bambu oranye
Menunggu angin meniup lembut aku
Dan puisiku berdansa di kedalaman kalbu
Aku dan Puisiku ketika malam
Rindu pagi, siang, sore yang silam
Tapi tak sampai kesumat menggenang
Karena esok lebih butuh kusiap-sempurnakan
Aku dan Puisiku, kini..
Percintaan kita memang tak abadi
Tapi Mencintaimu bagiku dan Mencintaiku bagimu
Tak dapat di hapus oleh ruang dan waktu
o.. Puisiku...
Temani aku hingga senja umurku nanti
Sebagaimana aku yang setia temani kau
12-05-2014 Mieft Aenzeish
Aku suka membaca puisi. Dan mencoba menuliskannya di dunia maya. Semoga bisa bermanfaat bagi yang lainnya.
ReplyDeleteSalam kenal.