** KUTUKAN DARI LEMBAH “TAPAK KUDA JIBRIL” ** (Petaka bagi pembakar Kitab-kitab Imam Al-Ghazali)




**PETAKA BAGI PEMBAKAR KITAB-KITAB IMAM AL-GHAZALI**





Siqilli,Constantinopel tahun 1142 M/536 H,



Dengan wajah berapi-api Imam Al-Maazari memerintahkan pembakaran Kitab Ihya’ Ulumuddin buah karangan Imam Al-Ghazali,seraya mengangkat dan memukul-mukul kitab tsb dan berujar,:



“Kitab apa ini?”



Kemudian dari para Imam yg lain menambahkan provokasi dg pernyataan:



“Talbis Iblis…talbis iblis…Paham sesat…!”

“Menyimpang dari Nas dan As-Sunah!”

(menganggap tidak terdapat dlm dalil2 yg tertulis dlm Ayat maupun Hadits-red.)



Rencana /niat utk mengadakan pembakaran kitab2 karangan Imam Ghazali telah lama didengung2kan oleh beberapa para Imam (ahli2 agama/Kitab) yg mengaku sbg kelompok ,“Anti Bid’ah dan Kesesatan”

Dan mereka anti terhadap Kitab2 karya Imam Ghazali,krn menurut pemahaman mereka bhw dakwah2/ajaran2/pemahaman2 Imam Ghazali banyak yg tidak ada dasarnya/tertulis dalam dalil2 syar’i,(Al-Qur’an maupun Dalil Fiqih/ As-Sunah)

Persiapan yg juga disokong oleh penguasa setempat itupun,telah dilakukan utk pelaksanaan esok hari didepan Khalayak ramai.



Malam semakin senyap terasa panjang merayap dalam penantian tibanya esok hari.



Imam Al-Maazari pun rebah dalam lelah menuju pembaringan bersama pikiran2 tak sabar dan penuh dg bayang2 tarian nafsyu “KE-AKU-AN” dan PEMBENARAN” dalam benaknya.

(Merasa diri pahamnya yg paling benar dan pasti sesuai dg Al-Qur’an serta Sunah).

Angannya melambung tinggi ke angkasa seolah jiwanya hadir didepan Sang Maha Benar dan merasa yakin bahwa Tuhan tersenyum padanya karena ia telah “merasa” sebagai penjaga AL-QUR’AN DAN HADITS.



Dalam lelapnya tidur,Imam Al-Maazari pun bermimpi…..



“Dalam sebuah majelis,duduk bersila para sahabat Nabi SAW yakni Sahabat Sayyidina Abu Bakar,Sayyidina Umar,Sayyidina Usman,dan Sayyidina Ali…ditengah2 Beliau2 duduk bersila dg pandangan teduh .Sorot matanya berkeliling memandangi para sahabat dan lainnya yg hadir.

Beliau adalah Baginda Nabi Muhammad SAW…



Yang paling mengherankan bagi Imam Al-Maazari adalah bahwa di samping Baginda Nabi SAW tampak duduk dg terpekur Imam Ghazali Rahimahullah…terdiam dalam tunduk khidmat….



Sejenak kesenyapan pecah ketika salah satu sahabat Nabi bersuara.



“Ya,Al-Maazari,ada apakah gerangan engkau datang tergopoh hadir dalam majelis ini dengan suasana hatimu yang tampak kelam.”



Kemudian Al-Maazari melaporkan,bahwa ia beserta para Imam2 lainnya yg disokong oleh penguasa Bani Fatimiyah di Constantinopel (Turkey) berencana membakar Kitab kitab karangan orang ini.sembari tanganya menunjuk sesorang yg duduk tertunduk disamping Rasululloh.(yg dimaksud adalah Imam Ghazali)



Kemudian Al-Maazari menyerahkan Kitab tersebut kpd para sahabat Nabi dan mengatakannya bahwa kitab-kitab yang ia buat telah meresahkan umat karena mengandung ajaran/pemahaman sesat.



Sejenak para sahabat Nabi meneliti kitab tersebut bergiliran,kemudian segera menyerahkannya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.



*Sejenak Baginda Nabi menelitinya kemudian tak berapa lama Beliau mengucapkan fatwa :



:…”Hada hasan….hasan…”…(Bagus….Bagus…)



Lalu para sahabat melanjutkan perrtanyaan kpd Nabi,

“Ya Rasululloh,apa hendaknya yg pantas mesti dilakukan untuk orang ini ?”

(Al-Maazari-red),

*Kemudian Nabi memerintahkan,

“Hendaklah ia didera 7 kali…”



Dengan segera Sayyidina Umar Bin Khatab selaku eksekutor melaksanakan perintah Nabi tersebut dan melecutkan dera ke dada Al-Maazari.

Pada deraan pertama Al-Maazari berteriak membahana merasakan sakit luarbiasa pada dada dan menghunjam ke relung hatinya….



Deraan baru mencapai ketiga,belum mencapai 7 kali.Al-Maazari sudah tersungkur rebah memohon ampun.



* Al-Maazari pun tebangun dari mimpi dan dalam rasa sekujur badannya lunglai.

*Badannya menggigil,punggung dan dadanya terlihat membiru seperti bekas cambukan

*Istrinya tercekat dlm keheranan yg sangat menyaksikan keadaan tersebut.

* Al-Maazari kemudian lirih bergumam menceritakan kpd istrinya,tentang mimpinya semalam sesuai dg yg dialaminya.



*Akhirnya Al-Maazari menghembuskan nafas terakhirnya pagi itu dg penuh kegamangan.



---------0o0----------



“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

(Al Kahfi:109)



http://www.facebook.com/media/set/?set=a.404734712930134.96223.100001808255983&type=1



Reff:

-

http://shirotholmustaqim.wordpress.com/2010/05/20/ihya-ulumuddin-dalam-pandangan-ulama/

-Sirrah KH.M.Syamsuddin-Jawa Tengah.





-Kelana Delapan Penjuru Angin,



Teluk Sunda Kelapa,08 Desember 2012