KENAPA DIAM, puisi Eko Tunas




Eko Tunas:

Kenapa Diam

Ketika Presiden datang ke kotamu dan
jalan yang mau dilewati rombongan presiden
dibersihkan dari pedagang kakilima
kenapa kau diam saja
Bahkan entah kenapa saat melewati desa
dengan jalan di kiri-kanan sawah dan kerbau
petani dilarang membawa cangkul

Apa yang salah pada sawah, kerbau, petani dan
cangkul: bukankah petani bekerja menanam padi
untuk memberi makan mereka, meski pun keluarga
petani rela makan sehari sekali atau hanya singkong
Dan benarkah kau diam saja saat di satu desa
presiden membagi beberapa ekor sapi yang
hakikatnya hanya untuk beberapa warga
sementara orang-orang desa dilanda kemiskinan

Dan ada kabar tentang mahasiswa yang
melakukan aksi menolak kedatangan Presiden
tapi para aparat membuat barikade perang
Bahkan dikabarkan seorang mahasiswa terluka
kepalanya berdarah karena dibenturkan ke truk
Apakah mereka tidak berpikir bahwa mereka
juga mempunyai isteri dan anak di rumah

Kenapa kau diam saja atas semua kejadian itu
kemana hati nurani yang pernah kau teriakkan
di masa revolusi sampai reformasi, apakah
sudah terkubur bersama kemanusiaanmu
Ataukah memang negeri ini sudah melupakan
Pancasila dan gotong royong yang menjadi
darah daging bagi kebangsaan kita

Lalu apa gunanya semua itu kau bangun
sambil menyanyikan Padamu Negeri:
bela pertiwi yang kau yakinkan sebagai
pembangunan manusia seutuhnya dan
masyarakat seluruhnya
Lihatlah wajah-wajah petani dan mahasiswa
sebagai wajah kita hari ini dan mendatang
kini termangu di bilik sunyi tanpa harapan

Dan kau tetap diam!

21 Februari 2013

(Didedikasikan untuk pedagang kakilima,
petani dan mahasiswa yang menjadi korban
kebanalan negeri tanpa Pemimpin)

0 Response to "KENAPA DIAM, puisi Eko Tunas"

Post a Comment

Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.