Refleksi 1 Tahun FAM Indonesia
Setahun lalu, tepat tanggal 2 Maret 2012, Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia digagas oleh pendirinya, Muhammad Subhan (Padangpanjang, Sumatera Barat) dan Aliya Nurlela (Malang, Jawa Timur). Cita-cita mereka, FAM menjadi sebuah wadah kepenulisan nasional yang bertekad “membina dengan hati calon penulis Islami”.
Mulanya, FAM hanya sebuah komunitas menulis online yang memanfaatkan sebuah grup di facebook. Grup itu diberi nama “Forum Aishiteru Menulis”. Kata “Aishiteru” diadopsi dari bahasa Jepang, yang artinya “aku mencintaimu”. “Aishiteru” menjadi kata yang sangat terkenal di kalangan remaja Indonesia di tahun-tahun terakhir, terutama setelah dipopulerkan oleh salah seorang penyanyi muda Tanah Air. Di kalangan remaja usia SMA, kata “Aishiteru” disimpangkan dan ditujukan kepada lawan jenis. Menyikapi keadaan itu, FAM semula memakai kata “Aishiteru” yang ditambah “Menulis” di depannya. “Aishiteru Menulis”, bila diartikan secara bebas, adalah “Aku Cinta Menulis”. Tujuannya agar generasi muda Indonesia, suka menulis, menulis apa saja, yang hari ini keadaan itu semakin terkikis, seiring kurang gemarnya membaca buku.
Seiring perjalanannya, kata “Aishiteru” diganti oleh kedua pendiri menjadi “Aktif”, setelah mendapat masukan dari sejumlah pihak yang mayoritas mengatakan kata “Aishiteru” kurang “Indonesia”. Tujuan lain, agar FAM tidak “ke-Jepang-Jepang-an”. Sebagai wadah yang baru berkembang, FAM terus membuka diri, tidak ingin eksklusif, dan akhirnya organisasi ini bernama “Forum Aktif Menulis”. Kata “Aktif” dianggap tepat, dengan sepenuh harapan, seluruh pengurus dan anggota FAM Indonesia, yang saat ini sudah berjumlah seribuan lebih, benar-benar aktif menulis dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi umat. Sebagai upaya menghargai sejarah dan tidak hendak melupakannya, kata “Aishiteru” tetap dipakai, tetapi dikhususkan menjadi nama Admin di akun facebook: “Aishiteru Menulis” dan digunakan pula sebagai nama grup di facebook: Forum Aishiteru Menulis”.
Begitulah bendera FAM dari hari kehari, insya Allah, akan terus dikibarkan, terus berlari menuju impian dan cita-citanya, setinggi puncak everest dalam pelukan gunung tertinggi di dunia: Himalaya. FAM, mulanya dibangun tanpa modal finansial, bahkan nol sama sekali, tanpa gedung kantor yang megah, dan tanpa fasilitas yang memadai. Namun alhamdulillah, dilandasi niat tulus dan ikhlas membangun semangat menulis di kalangan pemula, terutama siswa SMP, SMA dan mahasiswa, Allah banyak sekali membukakan pintu-pintu rezekiNya, yang kadang tidak terduga-duga. Alhamdulillah, semoga semuanya membawa keberkahan.
Ibarat seorang bayi, usia 1 tahun tentu bukan usia yang cukup matang untuk berkompetisi di era teknologi yang yang semakin canggih dan cepat, bahkan melampaui batas ruang dan waktu. Usia 1 tahun juga belum cukup mapan untuk menghasilkan karya-karya fenomenal dan mendunia. Namun di usia 1 tahun itu, FAM tetap akan membangun tekad, bahwa di titik inilah batu lompatan itu harus dilewati, dengan tetap optimis bahwa kita, seluruh pengurus dan anggota FAM Indonesia, memiliki potensi luar biasa yang harus dibangunkan, yang harus dimunculkan ke permukaan. Karena semangat berkarya itu, mungkin saja masih terpendam di lubuk hati paling dalam, atau baru terlihat sedikit puncaknya saja, sementara di dalam diri seluruh anggota FAM tersimpan “gunung es potensi diri” yang sangat luar biasa.
FAM Indonesia ikut bertanggung jawab mengangkat “gunung es” itu, salah satunya lewat menulis. Mungkin saja, hari ini kita belum menghasilkan apa-apa, atau karya yang kita tulis masih biasa-biasa saja, tetapi siapa yang akan menyangka, bila 10 atau 15 tahun yang akan datang, Anda para FAMili tercinta, telah mampu melahirkan karya-karya hebat yang berguna bagi banyak orang. Dan, ketika impian serta cita-cita Anda itu telah terwujud, FAM sungguh ikut bersyukur dan berbangga.
Milad 1 tahun ini, tidak ada hal istimewa yang dilakukan FAM Indonesia, selain menjadikannya sebagai media refleksi dan intropeksi diri. Dalam 1 tahun perjalanannya itu, tentu banyak kekurangan di sana-sini yang harus dibenahi dan membutuhkan perhatian serius dari seluruh Tim FAM Indonesia yang bekerja di belakang layar namun tidak ingin dikenal tetapi terus berupaya memberikan yang terbaik kepada para anggotanya. Semoga saja Allah SWT senantiasa memberikan kami kekuatan, kesehatan, kesabaran, dan semangat yang tangguh untuk terus berkarya, tanpa mengenal lelah dan putus asa.
Satu hal lagi yang patut kami sampaikan di sini, adalah ucapan ribuan terima kasih kepada seluruh FAMili dan simpatisasi FAM Indonesia di mana pun Anda berada. Sejujurnya kami katakan, tanpa doa, dukungan, dan harapan-harapan yang Anda berikan, FAM tidak akan menjadi besar. Berkat semua ketulusan yang Anda berikut, hingga detik ini, FAM Indonesia masih mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada Anda, FAMili tercinta.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para pengurus dan anggota FAM di berbagai daerah, dari Sabang hingga Merauke, atau pun yang berdomisili di mancanegara, yang juga merayakan Milad ke-1 FAM Indonesia dengan cara mereka masing-masing. Walau tidak dapat bertemu muka di Pare, Kediri, Jawa Timur, tetapi sesungguhnya hati kita satu; satu tekad, satu semangat, dan satu cita-cita untuk kesuksesan karya di masa depan. Aamiin tsumma aamiin...
Terakhir, terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan ucapan Selamat Milad kepada FAM Indonesia, yang dikirim lewat berbagai media yang dikelola FAM Indonesia, terutama di facebook dan email. Semoga doa dan harapan itu, dikabulkan oleh Allah SWT dan di tahun ke-2 FAM lebih banyak lagi berbuat dan terus berbuat. Insya Allah.
Salam santun dan salam karya untuk Anda FAMili tercinta, salam sukses untuk kita bersama.
Wassalam,
Pare, Kediri, 2 Maret 2013
FAM INDONESIA
www.famindonesia.com
0 Response to "ULANG TAHUN FAM YANG PERTAMA"
Post a Comment
Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.