dingin ~puisi: Timur Sinar Suprabana
dingin
di mana kini engkau, o, yang Dulu api di hati, bara dalam jiwa?
di mana kini engkau, o, yang Pernah selalu rindu hingga cinta tersipu?
di mana kini engkau, o, yang dulu pernah Penuh peluk hingga asmara meliuk?
di mana kini engkau, o, yang Kini berulang kuseru, “di Mana kini engkau?”
sendiri, sepersis anglo jauh dari arang pada dapur berkompor gas,
aku ingin bisa kembali mengembara, melangkah ke mana saja, tanpa bergegas,
sesekali berhenti di pinggir kali atau bersandar pada batang pohon mahoni,
berharap ada burung yang terbang melintas atau memandang rumah tak berpenghuni.
mungkin, pada sore yang masih agak jauh dari senja, kita bertemu secara tak terduga.
barangkali, pada senja yang selalu mengenangkan sore, kita bercakap tentangbunga.
alangkah indah ketika hijau dedaun sehabis siang berhujan diayun angin utara.
dan pada pertemuan yang singkat itu kita memastikan arah makna pandang mata.
”bagaimana kalau kita pulang saja?” kubayangkan begitu kaubertanya. hatihati.
”mengapa mesti pulang?” kujawab pertanyaanmu dengan keingintahuan.
”kerna aku mencintaimu.” kubayangkan begitu jawabmu. aku heran karena takterkejut.
”kalau pun aku mau, ke mana” tanyaku. dan kau tertawa, lepas, menunjuk dadamu.
begitulah. kami pulang.
ketika itu hari sudah masuk malam. senja dan sore telah jadi kenangan.
siang dan pagi membayang tipis di garis tangan.
kami melangkah. mulamula dengan mesra dan riang. namun tibatiba bimbang.
airmatanya berlinang.
kilaunya, memantulkan sinar rembulan, mengertab sewarna cahaya kunangkunang.
udara dan langit malam begitu tenang. angin hilang.
”di mana engkau kini, o, Sayang?” tanyanya berulang
dirinya Pergi
diriku Pergi
ini terjadi ketika kami meragi
: dalam cinta yang Sunyi
berpeluk dalam lubang poripori
bagai sepasang peri
hingga Kini
........
01.10
10. 03. 2014
semarang
keren puisinya.. ada puisi dg tema2 pernikahan?
ReplyDeleteMonggo mampir ke http:masharhilmi.blogspot.com
Indahhh kata-kata terbentuk makna yang dalam..sungguh indah
ReplyDeleteIndahhh kata-kata terbentuk makna yang dalam..sungguh indah
ReplyDeleteBetul, indah nian yah, Aku pun suka dengan puisi OM Timur Sinar Suprabana yang satu ini. :)
Delete