Malam Sebagai Selimutmu, Sedang Aku adalah Dinginmu
Puisi oleh Mieft Aenzeish
sebagai selimutmu adalah ini malam
dan aku sebagai angin yang mendinginkan kulitmu
memelukmu erat hingga aku terasa suam
lalu lindap di antara hangat detak jantungmu
malam ini, sayang
begitu merona di payungi rembulan terang
wajah bintang, sayang
bagai hendak menjadi seumpama sarang
sarang yang menyemayamkan kebahagiaan
salah satunya adalah aku dan dinginmu
jarak telah menempatkan kita untuk belum bertautan
hanya tetap, akan ada masa untuk bersatu
membuat selimut baru
tak lagi aku sebagai dinginmu
sebab saat itu
aku telah benar-benar jadi hangatmu
22:07
25.04.2016
Bandung
credit |
keren, ijin pake buat tugas bahasa indo ya....
ReplyDeletesiapp mas... silakan di share. terima kasih yah kunjungannya... :)
DeleteBagus nih, keren
ReplyDeleteTerima kasih Kang... dan terima kasih telah kembali berkunjung. :)
Deletemantep banget anjaayyy puisinyaa XD
ReplyDeleteijin copass yaa buat tugas bhs indonesiaa :>
silakan gan... :) | terima kasih yah... :)
DeleteMerinding ane bacax gan
ReplyDeletewahh... horor puisinya gan :D
Deletethanks yah kunjungannya
Merinding ane bacax gan
ReplyDeleteKeren gan, lanjutkan nulis sastranya, sebanyak- banyaknya,, saya dukung
ReplyDeleteterima kasih mbak atas dukungannya... salam kenal salam blogging.
Deleteterimakasih kunjungannya.
Luar biasa, puisinya syahdu masbro..
ReplyDeleteterima kasih masbro :)
Deletenice and perfect
ReplyDeleteterima kasih :)
Delete