Saturday, 19 January 2013
sajak Timur Sinar Suprabana
kuhantar ~sajak: Timur Sinar Suprabana
Timur Sinar Suprabana:
kuhantar
tiada kan kubiar kauterlantar
kuhantar
: ke debar
yang kaukata selalu berdenyar.
berulang mengerjab penuh binar
seolah suar
mula dari mana segala kabar
mengundang pulang perahuperahu layar.
angin
jauh dan dingin,
namun tetap ia menyibak kabut
menampakkan wajah penjemput.
tepian ini begitu tipis
selarik garis tanpa lapis.
kaupandang dari tengah
dan ombak bergulung menggantikan langkah.
perahu, sebagai sediakala, tak kenal gegas.
melaju lurus dan tegas.
aku berfikir, “apakah layar ini berkebar penuh dan lebar
kerna di tengahnya bergambar ayam bekisar?”
tersipu oleh pikiran yang bukanbukan
harapan memalingkan wajah dari keraguan
: pantai, pasir, tawa yang pastilah tak punya bayangan
menajamkan rasa Maut sebagai satusatunya kepastian.
“aku mencintaimu,” bisikmu.
“itulah sebab mengapa selalu merindukanmu.”
lalu sunyi memanjang.
begitu terang.
“tiada kan kubiar kauterlantar,” kataku.
serak dan dingin. bagai batu. beku.
kuusap pelupuk mataku. Kujauhkan dari hasrat tak peduli.
dan siulan itu, oh.., mengingatkanku pada manis gulali.
begitu Pahit!
22.1401.09.2012.semarang.