PROFIL TIMUR SINAR SUPRABANA






Timur Sinar Suprabana

Timur Sinar Suprabana (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 4 Mei 1963; umur 49 tahun) adalah salah satu penyair di Jawa Tengah. Putra
dari pasangan Bolo Soetiman dan Moenasijah Mu. Sejak awal dasawarsa 1980 hingga kini, ratusan puisinya terpublikasikan melalui berbagai media massa yang terbit di tanah air antara lain Kompas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Media Indonesia, Suara Pembaruan, dan lain-lain. Dia juga mengkomunikasikan karya-karyanya ke publik melalui pembacaan puisi yang dilakukannya berkeliling di banyak kota di Indonesia.

Selain menyair, Timur juga menulis cerita pendek, esai, kritik seni, reportase sosial-budaya, dan naskah drama, serta bergiat di forum-forum kebudayaan Jawa Tengah. Ia mengelola Rumah Budaya gubuGPenceng dan mengisi waktu luangnya dengan melukis serta bertanam bunga, serta memelihara kura-kura. Saat ini Timur menetap di Semarang bersama istrinya, Dewi Nurliyanti, dan dua putri kandung mereka, Langit Hijau dan Laut Padi.

Aktivitas

Timur adalah sosok seniman Semarang yang tak mau diam dalam karya. Sejak tahun 1983, Timur sudah mengikuti sekurang-kurangnya 57 kegiatan Festival Seni, Sastra, ataupun Budaya di berbagai kota di Indonesia.

Antologi Puisi

Gobang Semarang (2009, Penerbit KATA KITA)
Sihir Cinta (2008, Penerbit gubuGPenceng dan Taman Budaya Jawa Tengah)
Langit Semarang (2008, Penerbit gubuGPenceng dan Taman Budaya Jawa Tengah)
Dua Hati (2008, Penerbit gubuGPenceng dan Taman Budaya Jawa Tengah)
Dengan Cinta (2007), Nyanyian dari Ruang di Garistangan (bersama 5 penyair, 2007)
Lembah yang Tak Henti Bernyanyi (2007, bersama 3 penyair)
Malam (2005)
Matasunyi (2005)