SENYAWA HUJAN
Bila kau berkenan, bacalah sajak ini ketika turun hujan
akan kaudengar irama musik yang belum pernah dicipta
mengalun dari jauh, dari ruang semayam semua kenangan
Mungkin, jika kau beruntung, bisa juga kausaksikan
seorang penyair yang dilupakan berjalan menggigil
dan di langit gelap terdengar siul ganjil emprit ganthil
Seseorang yang ia cintai telah mati
lubang hitam dalam hati mustahil tertutup lagi
Ia simak seksama segala yang tak bertahan
angkasa yang mendadak angkuh, ruang mengelam
cahaya luruh, atau bayangan terkapar di jalan
Ia merasa tak sendiri, mereka pun kesepian
Bahkan hujan yang saat itu memeluknya
adalah rintik rindu segugus planet pada bunga
pada akar pada mata air pada sungai pada lautan
Ia merasa tak sendiri, setelah senyawa dengan hujan
Cinta hanya fantasi yang melayang di udara lembab
kadang membayang, sekejap, lalu lenyap
seperti bianglala melengkung di langit senja
: sihir warna, hadir sementara
Segala yang indah akan luruh bersama hujan
kecuali kelebat maut dalam sajak yang kaubaca
seperti irama musik yang belum pernah dicipta
selekas sang kala mengirim peluh lautan
ketika angkasa angkuh dan ruang mengelam
ke tubuh penyair yang menggigil di jalan
tapi merasa tak sendiri, setelah senyawa dengan hujan
1991
Hujan berturut mengalir jatuh di laut
ReplyDeleteMembawa berita dari sang petir untuk muara
Disana letih suara langit menjerit
Menangis meratapi rintih sang penyair
Berhambur di pelabuhan
Bianglala gugur dalam setitik kenang di angkasa
Berpijarlah lagi ...
Masih ada asamu untuk tenang menanti