ALBICOCCA
Di tanah asing berangin
di angin kering dan dingin
cuma kau yang paling kuingin
Di rentang jarak begini jauh
kenangan padamu saling piuh
antara luruh dan tumbuh
Kuandaikan kau peri aprikot anggun
seusai mandi sebelum lengkap bergaun
cahaya dan salju bercinta di bening tubuh
sampai lelah, lalu leleh, bebutir garnet peluh
tergelincir ke riap rumput, lesap ke celah tanah
kembali hadir di lembab selimut: mimpi basah
Pesonamu menjalar menembus batas taman yang hening
bayangmu mengambang datar, jatuh ringan di air bening
bau peluhmu meresapi malam
dan gaun terawang rembulan
Belibis liar berenangan di sungai yang menolak beku
batang oak bergoyangan bagai penyair pemabuk
dan, lihatlah, bangku kayu di sudut taman itu
ia gemetar membayangkan kita berpeluk
Jika suatu hari gairahmu menggelepar
seperti asam lambung dalam perut lapar
sampai pucuk puting berdenyut dan merona
remaslah payudaramu di bawah sikamor tua
Ia pohon yang datang dari gerbang timur surga
tulus meggugurkan helai-helai alum mahkotanya
demi memberi makan-minum arwah para pencinta
Wahai bulan yang setia mengerami
telur-telur jingga matahari
di bawah pohon itu rinduku berbaring tenang
menunggumu di antara luruh dan tumbuh kenangan
2001