Timur Sinar Suprabana:
hai!
hai! kini
hendak ke mana lagikah kalian, saudara?
negeri
telah menjelma Malam
telah pula bikin Hati jadi kelam
lihat,
lihatlah, lihat
tak lagi ada yang kita bisa pandang, bukan?
sebagaimana tak lagi ada
yang kita layak kenang
semua
segala
membimbang
hilang Benderang
:kerna membinatang......
kapan
kapan pergi
duka Dalam ini
dari negeri....
merpati
telah Terbang merpati
dari hampir semua hati
yang kita punya kini
tinggal Api
.....
perahu
perahu negeriku tak merapat
di Tambat urat
tepian
hanya harapan
bahkan kehampaan, bukan?
mati
di sini
mati Tewas di hati
berkubur api
itulah sebab
hidup
Redup.
jangan! o, Jangan!
Sungguh
tak kan sudah cintaku
gelisah baraku
meruah degabku
jangan!
o, Jangan pilu
negeriku!