SUATU PAGI, DI PERANTAUAN
foto: Qurtubah, Riyadh.
ketika itu, suatu pagi
dimana suhu dingin menyelimuti
mentari tersipu malu ketika aku
memotret semburatnya yang di rindu
siluet pagi masih kental terasa
bagai secangkir kopi luwak sederhana
namun, tiada bisa tertahan untuk segera meneguknya
bagi yang mengenal cita rasa khasnya
saling potret di puncak gunung yang bukan
setinggi everest atau apalagi sedahsyat merapi
di tangan sahabatku,aku titipkan
kamera biasa, untuk mengabadikan pagi ini
suatu pagi...
di perantauan
Mieft Aenzeish
wih mantep puisinya :D
ReplyDeleteterimakasih sahabat :D
Deletesalam
saya suka sama kata2 puisi anda sob :)
ReplyDeleteTerimakasih sahabatku :)
Deletesemoga sukses selalu yah :)