Puisi Tentang Amarah
oleh Mieft Aenzeish
memerah api segala apa yang dilihat oleh diri
membentuk serupa watak baru yang datang dengan cara berlari
tergesa-gesa hingga tak sempat menilai apakah kan terpuji
memendam panas hingga mendidih sampai berlaku keji
membakar entah berapa banyak lembar kebaikan
menjadikannya serbuk hitam untuk pengagungan terhadap kebohongan
juga kesombongan yang terbang diatas kerdilnya hati
telah benar-benar membikin harapan baru, terbuat dari titik nurani yang hampir mati
o... malam yang tak pernah diam
sungguh tak peduli aku terhadapmu
ketika belaian amarah dengan lembut menikam
membawaku pada keindahan yang semu
o... wahai lampu-lampu yang berderet di kanan-kiri jalan
adakah tabib yang menjual ramuan peredam kemarahan
bawalah ia kepadaku, dan kuberi semua hartaku sebagai bayaran
asal seumur hidupku tak lagi ada amarah yang menyesatkan
: wahai amarah,
bergegaslah engkau untuk menyerah
sudahi niatanmu membelenggu akhlakku
karena disini, di kedalaman hatiku
telah kutemu jarum waktu
mendetik pada sabar yang kubiarkan membatu
: di dadaku
23.10.2016
Bandung
foto by drhasto.blogspot.com |
Edyan puisinya keren sekali kosa katanya. Kapan saya bisa seperti itu ya
ReplyDeleteEdyan puisinya keren sekali kosa katanya. Kapan saya bisa seperti itu ya
ReplyDeletewah, terima kasih gan. sepertinya sebentar lagi gan, aamiin.
Deletepuitis banget kata-katanya sangat bagus gan, lanjutkan semoga lebih baik lagi (y)
ReplyDeleteterima kasih gan, aamiin. :)
DeleteKeren gan trus berkarya gan,,,
ReplyDeleteTerima Kasih gan Yories :)
Delete