Puisi Untuk Langit
oleh Mieft Aenzeish
kebenaran apa yang bisa kubagi pada awan, selain kekerdilan hati terhadap keagungan Tuhan
kebaikan apa yang bisa kubagi pada matahari, selain menikmati pergantiannya ke hujan, tanpa ada cacian
kebaikan apa yang bisa kubagi pada matahari, selain menikmati pergantiannya ke hujan, tanpa ada cacian
dan geliat langit tidak pernah menyakiti segala apa yang tertanam di bumi
hanya aku, sebagai yang tertanam tak pernah menyadari bahwa telah menjadi api
membakar cahaya bulan dan mentari, mengikis atmosfer dan segala yang tadinya melindungi
aku, mungkin kan sadar ketika Tuhan tidak lagi menambah usia galaksi
hanya aku, sebagai yang tertanam tak pernah menyadari bahwa telah menjadi api
membakar cahaya bulan dan mentari, mengikis atmosfer dan segala yang tadinya melindungi
aku, mungkin kan sadar ketika Tuhan tidak lagi menambah usia galaksi
wahai Langit, kepada siapa kau menyenangi?
jika aku adalah mahluk yang sering menuduhmu sebagai pembenci
jika aku adalah mahluk yang sering menuduhmu sebagai pembenci
yang membenci ketika aku, kau datangkan banjir sebab hujanmu
yang membenci ketika aku, kau datangkan longsor sebab hujanmu
yang membenci ketika aku, kau datangkan kemarau sebab panasmu yang berkepanjangan
dan membenci, segala apa yang kau lakukan sebab tak kompak dengan keinginan
yang membenci ketika aku, kau datangkan longsor sebab hujanmu
yang membenci ketika aku, kau datangkan kemarau sebab panasmu yang berkepanjangan
dan membenci, segala apa yang kau lakukan sebab tak kompak dengan keinginan
lalu kepada siapa kau menyenangi?
30.05.2016
Bandung
Bandung
0 Response to "Puisi Untuk Langit"
Post a Comment
Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.