Puisi Tentang Malam yang Sunyi
oleh Mieft Aenzeish
sendiri aku,
menatap ke sepasang kabel lampu
seolah menyapaku
dengan sindiran halus bahasa garpu
"mengapa kau senantiasa tanpa sendok?"
selalu begitu yang terngiang dipikiranku
dan menjadi kamuflase rasa yang menohok
hingga harapan bagai sampul sebuah buku
adakah yang ingin abadi di ruang kesunyian?
tentu tidak, sebab kesunyian adalah pembunuh yang sopan
ia hinggap ke tubuh melalui cinta, dan racunnya sudah mulai kau suka
lalu pada titik dimana ia telah menjadi luka dalam dada, kau tenggelam dalam duka
: dalam kesunyian yang tak pernah habis dari ruang jiwa
28.11.2016
Bandung
ilustrasi by google |
0 Response to "Puisi Tentang Malam yang Sunyi"
Post a Comment
Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.