di pembakaran Jerami kumpulan puisi Membelukar Angan Marlin Dinamikanto
dibenturkan kepalanya ke dinding pagi
menyapa rembulan di sisa pembakaran jerami
hanya sebongkah singkong
mengajaknya tertawa
di selangkang asap membesar
membenam kepala bekicot yang letih
seketika burung branjangan melonjak ke dinding awan
terlihat seperti hujan
melekat ke rumput bermandikan lumpur
sepagi itu, atau tengah malam tadi berlalu
rombongan penyuluh yang mengejar rembulan
hanyut di kedalaman kedung yang sunyi
lihatlah matahari dan rembulan
duaduanya mengerjapkan alisnya
ketika bocah angon
mengais-ngais ekor pedhet yang berlari
di selangkang kabut tak bertepi
di sisanya rembulan ranum yang menepi
selagi gumpalan awan menjerat matahari
tampak seperti tomat menguning
belalang riang mencakarcakar kemlandingan
mengatap di gubug yang menaburkan asap jerami
terlihat seperti selendang putih
menggemulai rembulan yang letih
Jatiwaringin, 29 Oktober 2012