JANGAN COBA-COBA MENZALIMI ORANG-ORANG LEMAH
Orang lemah atau kaum lemah,adalah kaum yang sedang dalam kapasitas mengalami keadaan kehidupan yang tidak memiliki kemampuan/kekuatan dalam berbagai situasi,baik kemampuan secara ekonomi maupun secara psikologi.
Lawannya kalimat “orang-orang lemah”,adalah “Orang-orang Lapang” atau kaum yang sedang memiliki kekuasaan/kekuatan, baik kemampuan secara ekonomi maupun psikologi.
Bagi kaum kuat/kuasa,maka pelindungnya adalah kekuatan ego materi yang dimilikinya,sedangkan orang2 lemah tidak mampu sedikitpun melindungi keadaannya dengan apapun yang ada.
Namun ternyata orang2 lemah pelindungnya adalah langsung dari Tuhannya.sebab Tuhan adalah Sang Maha Penyeimbang/The Balances.
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.”
(Ali 'Imran:123)
**MAKNA "LEMAH" DALAM BAHASA AL-QUR'AN/ISLAM**
Sabda Rasulullah SAW :
"Sungguh Allah akan memberikan siksaan berat kepada orang2 yg menyiksa orang-orang lemah".
(HR Imam Muslim)
Sungguh sebuah sabda Agung Rasul yg sangat tepat jika digemborkan saat ini,dimana keadaan kehidupan manusia yg memprihatinkan saat ini yakni manusia kini saling menguasai,saling menindas, (menyiksa) dan meng-Exploitasi manuisa lain yg dlm keadaan lemah.
Berikut tentang pengertian 'Lemah':
Makna "LEMAH" tidak hanya berarti sempit kekurangan ekonomi/miskin/sakit,dll.
Dalam bahasa Arab = Dlo'if - Dhu'afa.
(Bhs Al-Qur'an dg Bhs Indonesia sangat berbeda lingkup pengartiannya,walaupun sama arti kalimatnya),
contoh:
-Dlm bhs Indo ada kata-kata : "Petunjuk (Hidayah dlm bhs Al-Qur'an)",maka penjabarannya ya hanya satu,ya hanya bermakna petunjuk/arahan/tanda.itu saja takada yg lain.
-Maka,dalam bhs Al-Qur'an=Al-Hadiy-Huda-Hidayat-Hidayatan,
Yg bermakna luas mewakili semua literatur,etimologi pengertian kontek bhs,yaitu skaligus bermakna,petunjuk,arahan,penerangan,hikmah,tuntunan,pengajaran,pancaran Nur Ilahi,sekaligus bermakna perlindungan,
Maka,makna "Lemah" dlm bhs Al-Qur'an adalah tidak seperti yg kita kira selama ini,yaitu seolah hanya utk org miskin,sakit,cacat,tua,dll.
Tapi makna "Lemah/Dlo'if" = bermakna :
-Ketidakmampuan/kekalahan/keminoritasan
-Ketertindasan seseorang/kaum/golongan oleh orang/komunitas/hegemony/kemayoritasan/kekuasaan/kekuatan yg lebih dominan dari keadaan kita,yg mereka bersikap zalim,angkuh,sewenang2,menindas,berbuat tidak adil,menguasai diri kita yg sedang tidak dlm kapasitas/kapabilitas seperti yg mereka miliki pada saat itu.
Juga kelemahan itu terkait dengan keimanan.
Contoh :
1.Antara Raja/Penguasa/Pemerintah dengan rakyat jelata,maka Raja,Penguasa dan Pemerintah adalah golongan kuat/kuasa,sedangkan rakyat jelata merupakan golongan lemah.
Maka jika Raja/Penguasa/Pemerintah melakukan perbuatan menzalimi/menganiaya/menyengsarakan rakyatnya,maka yg demikian itu yg masuk ke dalam katagori seperti dlm sabda Nabi tsb.
“Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya."
(Al A'raaf:75)
2.Antara atasan dan bawahan,antara Bos dengan anak buah,maka atasan/Bos adalah kaum kuat,sdangkan bawahan/anak buah sbg golongan lemah.
Maka,jika Sang atasan/Bos melakukan kezaliman terhadap anak buahnya/bawahannya,maka dg demikian atasan/Bos tsb telah masuk kedlm katagori seperti dlm sabda Nabi tsb.
3.Antara si kaya dan si miskin,maka si kaya adalah kaum kuat,sdangkan si miskin sbg golongan lemah.
Maka,jika si kaya melakukan perbuatan zalim,sewenang-wenang,meng-exploitasi,memperdaya si miskin,maka si kaya itu telah masuk kedlm daftar kaum yg akan mendapat siksaan berat Tuhan.
4.Antara suami/laki-laki dengan anak istrinya,maka sang suami/laki-laki sebagai pihak kuat,sedangkan posisi anak dan istri sebagai kaum lemah yg didalam kekuasaan dan tanggung jawabnya.
Maka,jika sang suami/laki-laki melakukan perbuatan zalim,menganiaya,memperdaya,menyakiti(KDRT) anak istrinya,maka sang suami/laki-laki tsb telah masuk kedlm daftar orang yg akan mendapat siksaan berat dihadapan Tuhan.
Gambaran sederhana:
-Kadang kita menyaksikan realita pada kehidupan rumah tangga disekekliling kita,begitu tidak adilnya seorang suami/laki-laki memperlakukan terutama pada istrinya,dengan dikurung dirumah,tidak boleh ini tidak boleh itu,tidak boleh bergaul,tidak boleh keluar rumah,sementara hanya dijejali cucian sekranjang,seterika baju selemari,nimba air,suruh nyuci motor,dsb,
Nanti sepulang ke rumah masih menuntut istri utk menyediakan secangkir kopi di meja dg menghardik kasar….udah begitu malemnya masih saja istrinya “disiksa” lagi.
Sementara sang suami/laki-laki diluar rumah bebas enak-enakan sendiri berfoya-foya,senang2 dg yg lain dan kadang menghamburkan uang utk kepentingan dirinya sendiri…bahkan uang dihabiskan utk berjudi…sementara anak merengek minta buku sekolah seharga ceban atau noban saja tak diberi.
5.Antara wanita kaya/Karier/berposisi kuat yang menguasai suami/laki-laki yang sedang tidak dalam kekuatan/kemampuan baik materi maupun kekuasaan,maka jika wanita kuat tsb melakukan perbuatan zalim (Menghina,memperdaya,tidak hormat dan patuh,tidak berbakti) terhadap suami/laki2nya yg sedang dlm keadaan lemah tsb,maka wanita itu telah masuk ke dalam “orang2 yg akan mendapat azab berat dihadapan Tuhannya”
Silahkan renungi ayat ini:
- QS.An Nisaa':75
- QS.At-Taubath:91
- QS.Saba:31
- QS.Ibrahim:21
"Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir org2 yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi org2 mukmin, tetapi org2 munafik itu tiada mengetahui."
(QS.Al-Munafiquun:8)
Silahkan cermati,maka makna lemah ternyata tidak hanya orang2 miskin,orang sakit,cacat,dsb.
Maka kesimpulannya Sbb:
Pada saat kita dalam suatu keadaan tidak mampu/tidak berkuasa/tidak bisa membalas/tidak bisa berbuat apa2,ketika ada pihak lain yg pada saat itu tengah berkuasa,sedang mentang2nya,sedang kaya-kayanya,sedang kuat-kuatnya,dsb...tetapi melakukan perbuatan menzalimi,menguasai,memperbudak,menindas kita.maka pada saat itu kita masuk ke dalam katagori "Lemah".saat itulah saat-saat Tuhan sedang meng-High Light,Live men-shooting atas apa yg manusia perbuat.
Termasuk pada saat disekeliling kita ada yg bangkrut,miskin,kelaparan,tidak ada kemampuan financial,sedangkan kita pada saat itu sedang dalam keadaan mampu,kaya,berduit/punya uang banyak tiba2 walau selama ini miskin ,dsb,maka kita masuk ke dalam katagori Kuat,dan org2 selain itu masuk dalam katagori kaum "Lemah".
Juga orang2 yg benar,jujur tapi masuk penjara karena kalah dalam sidang pengadilan,dikalahkan oleh oknum/penguasa kotor,maka,kita disebut sebagai orang "Lemah",
Nah pada saat itulah yg dimaksd,bahwa kita harus memperhatikan,menegur,menanyakan keadaan (Empati),berbuat kasih sayang terhadap mereka,menolong mereka yg sedang dlm posisi lemah tsb.Nah inilah mengapa Tuhan wanti2 kpd kita agar selalu memperhatikan,melindungi,menolong dan berbuat kebajikan terhadap kaum lemah dan inilah penjabaran dari Sabda Rasululloh SAW diatas tentang kaum yg "LEMAH"
Salam berbelas kasih terhadap sesama yang lemah....
Abdullah,
CopyRights@2013-
Lembah Pulo Lentut,02 April 2013
subhanallah.... bagus mas hehe....
ReplyDeletemak nyus.....
:)
DeleteSyukron Kang tlah berkunjung :)
hukum di Indonesia harus ditegakkan!
ReplyDeletesaatnya tuk saling menhargai,,
ReplyDeletejadi org kuat itu yg punya power dan semena2 juga apalagi terbiasa menyuruh2 mertua gmn mas?
ReplyDeleteMesti diingatkan Mbak, karena semua hati manusia sepakat bahwa tindakan tersebut tidaklah baik. jika belum terketuk, bersabar dalam mendoakannya dan tak putus asa. Insyaallah lambat laun akan sampai doa tersebut, bersama perubahan baiknya. :)
Delete