Adhi Bing Slamet mempertontonkan ketololan di depan publik
Sahabat Blog Sastra INDONESIA, Akhir-akhir ini banyak yang mempertontonkan ketololan di depan publik. Seperti yang dipertontonkan Adhi Bing Slamet saat protes terhadap praktek “klenik” Eyang Subur yang sekian lama menjadi guru spiritualnya.
Saya mengatakan Adhi Bing Slamet tolol karena sebagai seorang muslim tidak menyadari bahwa dia telah melanggar perintah Alquran, khususnya ayat yang melarang minum chomr, yaitu minuman yang memabukkan dan melakukan maisir atau menggantungkan nasib. Larangan itu merupakan perintah Tuhan agar insan beriman terjaga kesadarannya dalam kodratnya sebagai manusia: insan beriman yang sadar bahwa dia adalah manusia, makhluk mulia ciptaan Allah, yang harus tidak berada dalam keadaan mabuk/hilang kesadaran. Hilang kesadaran seperti ketika meminum minuman yang memabukkan seperti arak misalnya.
Tetapi mabuk/trance atau hilang kesadaran tidak hanya bisa diperoleh dari meminum arak/minuman beralkohol, tetapi juga ketika seseorang berada dam trance ketika mengikuti praktek perdukunan. Saya tidak tahu apakah selama mengikuti ajaran Eyang Subur, banyak yang berada dalam situasi demikian. Tetapi rasanya dijumpai di sana.
Kesadaran sebagai manusia perlu dipertahankan, karena inilah yang membedakan apakah manusia itu waras, bukan binatang dan tidak dipengaruhi nafsu setan. Maka Allah mengingatkan, agar tidak menggantungkan nasib seperti ketika melakukan perjudian. Dalam judi, nasib manusia ditentukan oleh angka keberuntungkan yang tidak diperoleh melalalui ikhtiar/upaya yang didasarkan pada kekuatan/potensi nurani dan nalarnya yang menentukan sikap dan tindakannya.
Tetapi menggantungkan nasib tidak hanya didapati dalam perjudian. Mengikuti ajaran dengan menyerahkan sepenuhnya jiwa dan raganya seperti apa yang diperintahkan guru, tanpa syarat, adalah termasuk menggantungkan nasib yang disebut "maisir" yang dilarang Islam.
Begitulah rupanya sekian lama yang dilakukan Adhi Bing Slamet dan sekarang menyadari segala kekeliruannya yang merupakan ketololan yang pernah dirasakannya. Dan kini ketololan itu dipertunjukkan di layar kaca.
|status fb |Nugroho S
Sahabat Blog Sastra INDONESIA, Akhir-akhir ini banyak yang mempertontonkan ketololan di depan publik. Seperti yang dipertontonkan Adhi Bing Slamet saat protes terhadap praktek “klenik” Eyang Subur yang sekian lama menjadi guru spiritualnya.
Saya mengatakan Adhi Bing Slamet tolol karena sebagai seorang muslim tidak menyadari bahwa dia telah melanggar perintah Alquran, khususnya ayat yang melarang minum chomr, yaitu minuman yang memabukkan dan melakukan maisir atau menggantungkan nasib. Larangan itu merupakan perintah Tuhan agar insan beriman terjaga kesadarannya dalam kodratnya sebagai manusia: insan beriman yang sadar bahwa dia adalah manusia, makhluk mulia ciptaan Allah, yang harus tidak berada dalam keadaan mabuk/hilang kesadaran. Hilang kesadaran seperti ketika meminum minuman yang memabukkan seperti arak misalnya.
Tetapi mabuk/trance atau hilang kesadaran tidak hanya bisa diperoleh dari meminum arak/minuman beralkohol, tetapi juga ketika seseorang berada dam trance ketika mengikuti praktek perdukunan. Saya tidak tahu apakah selama mengikuti ajaran Eyang Subur, banyak yang berada dalam situasi demikian. Tetapi rasanya dijumpai di sana.
Kesadaran sebagai manusia perlu dipertahankan, karena inilah yang membedakan apakah manusia itu waras, bukan binatang dan tidak dipengaruhi nafsu setan. Maka Allah mengingatkan, agar tidak menggantungkan nasib seperti ketika melakukan perjudian. Dalam judi, nasib manusia ditentukan oleh angka keberuntungkan yang tidak diperoleh melalalui ikhtiar/upaya yang didasarkan pada kekuatan/potensi nurani dan nalarnya yang menentukan sikap dan tindakannya.
Tetapi menggantungkan nasib tidak hanya didapati dalam perjudian. Mengikuti ajaran dengan menyerahkan sepenuhnya jiwa dan raganya seperti apa yang diperintahkan guru, tanpa syarat, adalah termasuk menggantungkan nasib yang disebut "maisir" yang dilarang Islam.
Begitulah rupanya sekian lama yang dilakukan Adhi Bing Slamet dan sekarang menyadari segala kekeliruannya yang merupakan ketololan yang pernah dirasakannya. Dan kini ketololan itu dipertunjukkan di layar kaca.
|status fb |Nugroho S
hehe setuju nih gan ,, penyesalan tiba di akhir"nya ,, kasihan amat adi bing slamet :D
ReplyDelete:D
Deletesemoga kejadian seperti ini tidak mewarnai kehidupan kita ya gan aamiin :)
kasihan banget pengikutya gan ,,, sama seperti baharshare,, penyesalan datang terakhir
ReplyDeletebetul gan, mari saling mengingatkan untuk tidak terjerumus ke dalam hal yang demikian :)
Deletesukses selalu yah sob :)