Puisi Tentang Malam dan Gerimis

Puisi Tentang Malam dan Gerimis

oleh Mieft Aenzeish


malam adalah selimut yang dingin
ia memeluk jiwa yang sepi dari rasa ingin
gerimis adalah nada yang keluar dari rongga langit
ia membasuh jiwa agar jauh dari rasa sakit

dan hembus angin selatan menyerupai sihir bagi mataku
yang tiba-tiba lelap menjemput istirah dari kamar sang waktu
dan lambaian warna kelam kini di benakku menggambar mimpi baru
yang didalamnya ada sebilah pisau dan setangkai bunga rindu

sebilah pisau itu kemudian, kugunakan untuk menusuk jantung malam
tersungkur ia, kemudian darahnya mengalir tanpa warna tanpa kata
setangkai bunga rindu itu kemudian, kucabuti helai-helai tubuhnya dan kuperam
bersama darah jantung malam, kemudian dari keduanya kudapati satu cerita

bukan, bukan cerita nestapa yang telah kudapatkan
melainkan cerita bahagia dari cinta yang tak pernah ada henti untuk mengalahkan
mengalahkan segala jenis duka lara, mengubur segala jenis keraguan
hingga malam dan gerimis telah pula mengkristal sebagai wujud keindahan

: bagiku
karena betul, memang Kaulah sisi lain dari malam dan gerimisku


21.10.2016
Bandung

foto by ismyama.com

2 Responses to "Puisi Tentang Malam dan Gerimis"

  1. Wihh keren bener puisinya gan. Tutur katanya berbobot bingits. (Y)

    ReplyDelete

Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.