Hujan Terakhir
puisi oleh Mieft Aenzeish
ini tentang musim kita sayang
musim yang didalamnya tak pernah henti tuk berjuang
telah kita lalui berjalan tanpa kaki
telah kita lampaui mendengar tanpa telinga
telah kita kubur perasaan yang mati
telah kita sudahi nestapa yang menganga
kini kita bersama hujan terakhir
yang dinginnya bisa bikin getir
aku takkan membiarkan kau gigil
aku kan menjagamu sampai menjelma diri sebagai hidrofoil
Sayang,
jika didulu badai dan terpaan angin kencang bisa kita lalui
niscaya hujan terakhir ini pun bisa kita lewati
bahkan rerintiknya bisa kita nikmati
sebagaimana cinta kita yang telah lama tertali
24.09.2016
Bandung
puisi oleh Mieft Aenzeish
ini tentang musim kita sayang
musim yang didalamnya tak pernah henti tuk berjuang
telah kita lalui berjalan tanpa kaki
telah kita lampaui mendengar tanpa telinga
telah kita kubur perasaan yang mati
telah kita sudahi nestapa yang menganga
kini kita bersama hujan terakhir
yang dinginnya bisa bikin getir
aku takkan membiarkan kau gigil
aku kan menjagamu sampai menjelma diri sebagai hidrofoil
Sayang,
jika didulu badai dan terpaan angin kencang bisa kita lalui
niscaya hujan terakhir ini pun bisa kita lewati
bahkan rerintiknya bisa kita nikmati
sebagaimana cinta kita yang telah lama tertali
24.09.2016
Bandung
bagus banget puisinya,, cara buat puisi seperti ini gimana ya?
ReplyDeleteTerima kasih :)
Deletebagi saya cara terbaik untuk membuat puisi adalah dengan mendengar apa yang di ucap hati lalu menuangkannya bersama dengan rangkai kata, mulai dari kalimat yang sederhana, yang biasa didengar. :)
judul puisinya bagus, bisa mancing orang penasaran dengan isinya
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Nisa :)
Deletepuisinya keren banget, jadi terharu nih soalnya punya pengalam indah bersama huja, hehe
ReplyDeletewah menyenangkan sekali... pasti romantis dan ehem. :D Terima Kasih sudah berkunjung. Semoga lancar selalu dan meningkat usahanya Mas. aamiin.
Deletesetiap hujan, aku selalu saja teringat dia, oh hidup...
ReplyDeletesungguh indahnya, hehe
ketika hujan reda, masihkah Kau kan teringat? :D
DeleteSetiap Kali ku berfikir ini adalah hujan terakhirku, maka esok masih akan ada hujan lagi, lagi Dan lagi.
ReplyDeleteSampai rasanya ku lelah tuk berfikir. Hujan itu.. Akankah dia reda? Atau dia akan terus mengguyur hati ini yang telah membeku. Mungkinkah aku mati seperti ini?
Ia akan reda, saat dimana engkau bisa menikmatinya, saat cinta kau beri sayap untuk tetap terbang ke angkasa, angkasa yang terbuat dari rasa rindu dan ikhlas. :)
Delete