Pesan Kasih Gus Mus dan Buya Syafi'i untuk Umat
Rembang, CNN Indonesia -- Mantan Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama (NU) KH Mustofa Bisri berpesan agar umat Islam berhati-hati dalam menyikapi kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Rembang, CNN Indonesia -- Mantan Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama (NU) KH Mustofa Bisri berpesan agar umat Islam berhati-hati dalam menyikapi kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Mustofa yang dikenal dengan panggilan Gus Mus,
hujatan dan kecaman atas nama umat Islam terkait dengan perebutan kekuasaan
dalam Pilkada DKI Jakarta. Kasus Ahok ‘digoreng’ dengan mencatut agama untuk
kepentingan politik.
"Umat harusnya melihat, ini pemimpin, bupati, gubernur,
presiden sampai kapan. Apakah sampai kiamat, atau selamamya. Ini kan ada
periodenya lima tahun,” ujar Gus Mus saat ditemui CNNIndonesia.com di
kediamannya di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (10/11).
Gus Mus menilai beberapa kelompok Islam sudah mengarah pada
kebencian dalam menyikapi perkataan Ahok tentang Surat Al Maidah yang berujung
pada laporan dugaan penistaan agama.
Menurut Gus Mus, ekspresi kebencian itu terlihat dari
banyaknya hujatan dan makian. Namun, sikap ini hanya dilakukan oleh segelintir
dan sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Islam.
"Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jangan kita
memuji orang tapi dengan menjatuhkan atau menghujat orang lain. Emosi di hati
jangan sampai menciptakan kebencian yang berlebihan, itu pasti akan memunculkan
masalah, seperti yang terjadi sekarang ini di mana umat sudah terpancing
membenci Ahok yang berlebihan," ungkap Gus Mus.
Gus Mus menyatakan untuk menjadi manusia obyektif dan jujur
memang tidaklah mudah. Emosi dan hawa nafsu yang tidak terkendali akan dapat
membuat manusia goyah dalam menentukan sikap, hingga akhirnya bisa menghalalkan
segala cara.
"Menjadi jejeg (tegak) itu memang tidaklah mudah. Kalau
hati ini tidak kuat, akan bisa goyah ke kiri maupun ke kanan. Maka, janganlah
mudah terhasut atau terpancing,” kata Gus Mus.
Seperti halnya Gus Mus, mantan Ketua Umum (Ketum) Pengurus
Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif berupaya menenangkan massa Islam yang
anti-Ahok.
Syafii malah menilai Ahok tidak melakukan penistaan agama
saat menyebut surat Al Maidah ayat 51. Ahok, ujar Syafii, hanya mengkritik
pihak-pihak yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak
memilih Ahok.
"Walaupun saya dihujat karena melawan arus, saya santai
saja. Anggap enteng dan mengalir saja," ujar Syafii seperti dilaporkan
Detik.com, Rabu (9/11).
Syafii juga mengkritik Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
mengeluarkan fatwa terkait kontroversi pernyataan Ahok. Semestinya sebagai
lembaga yang kredibel, MUI harus mempertimbangkan fatwa-fatwa demi menjaga
keutuhan bangsa.
Meski demikian, dia meminta perbedaan pendapat dirinya
dengan MUI jangan terlalu dipermasalahkan.
"Ya nggak apa-apa (perbedaan pendapat) kan ada kutub
utara dan kutub selatan, biasa itu. Kita saling melengkapi," ucap Syafii.
(yul)
foto by google |
0 Response to "Pesan Kasih Gus Mus dan Buya Syafi'i untuk Umat"
Post a Comment
Pijakilah Setiap yang Kau Baca dengan Komentar Manismu.